Tulisan

SELAMAT DATANG DI BLOG PERSEKUTUAN KAUM MUDA GEREJA KIBAID JEMAAT BATUBARA DAYA

Renungan 4



TETAP BERSUKACITA

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah. (Filipi 4:4)

Umurnya kira-kira sepuluh tahun. Wajahnya tampak lelah. Namun, ia tersenyum ketika kami berjumpa. Yang membuat saya sangat terkesan, ia gadis cilik yang tidak biasa: ia tidak memiliki kaki sama sekali. Badannya hanya sampai sebatas paha, dan ia mesti “berjalan” dengan tangannya. Tidak mudah, dan amat melelahkan tentunya. Toh ia tetap tersenyum. Melihat kondisinya itu, saya terharu dan sekaligus tersadar betapa banyak hal yang patut disyukuri dalam hidup ini.

Di dalam surat yang ditulisnya di penjara ini, Rasul Paulus menyampaikan beberapa nasihat pribadi, yaitu kepada Euodia, Sintikhe, dan Sunsogos (ay. 34). Salah satunya adalah supaya mereka tetap bersukacita di dalam Tuhan. Kata bahasa Yunani untuk “senantiasa” adalah pantote, yang artinya setiap saat, selalu, terus-menerus apa pun kondisi dan keadaannya. Jadi, sukacita bukanlah perasaan gembira yang muncul karena sedang mengalami situasi yang membahagiakan, melainkan buah Roh, karya Roh Kudus di dalam hidup orang percaya. Kita bersukacita karena berada di dalam Tuhan Allah yang damai sejahtera-Nya melampui segala akal dan pikiran kita (ay. 7).

Kita sering sulit mengalami sukacita karena menganggapnya sebagai perasaan yang ditentukan oleh keadaan. Namun, ketika kita belajar mengenali bahwa sukacita adalah karya Roh Kudus, kita akan menyadari bahwa sukacita itu tidak ditentukan oleh situasi atau kondisi di sekitar kita. Senantiasa bersukacita itu ternyata bukan sesuatu yang mustahil!—AAS
SUKACITA SEJATI TIDAK DITENTUKAN OLEH KEADAAN,
MELAINKAN MERUPAKAN KARYA ROH KUDUS YANG MELAMPAUI KEADAAN


Renungan 3



ANAK MUDA KRISTEN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Mei 2013 -

Baca:  2 Timotius 2:14-26


"
Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni."  2 Timotius 2:22

Dengan siapa kita bergaul akan membentuk kehidupan kita.  "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."  (Amsal 13:20).  Itulah akibatnya jika kita salah dalam memilih teman.  Terlebih-lebih di kota-kota besar fenomena kenakalan anak muda begitu marak terjadi:  pelajar merokok, terlibat tawuran, bolos sekolah, mengkonsumsi narkoba, dugem, bahkan seks bebas.

     Sebagai anak-anak Tuhan kita harus memisahkan diri dari mereka.  "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu."  (Mazmur 119:9).  Kita harus makin giat di dalam Tuhan dengan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah  (baca  Ibrani 10:25)  supaya pondasi iman kita kuat dan turut terlibat dalam pelayanan pemuda di gereja supaya kita memiliki teman-teman yang saling membangun, menguatkan dan mendorong kita untuk mengasihi Tuhan lebih lagi.  Firman Tuhan adalah perisai yang kuat untuk mempertahankan diri dari serangan iblis dan pengaruhnya.  Alkitab mengingatkan,  "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."  (1 Petrus 5:8).  Iblis tahu benar titik lemah anak muda, karena itu ia berusaha untuk menggoda mereka dengan menawarkan segala kenikmatan supaya mereka terjerumus ke dalam dosa.  Mengapa kaum muda menjadi sasaran Iblis?  Karena kaum muda adalah tiang gereja dan juga masa depan gereja.

     Rasul Paulus meminta Titus untuk menasihati para pemuda supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan terlebih dahulu memberikan teladan hidup  (baca  Titus 2:6-7).  Mengapa demikian?  Karena orang muda cenderung bersikap kritis dan butuh figur yang bisa ia jadikan panutan.  Memang tidak mudah bertahan di tengah gempuran dunia, apalagi jika kita mengandalkan kekuatan sendiri.  "Latihlah dirimu beribadah...bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci,"  (1 Timotius 4:7b, 13).

Jadilah pemuda Kristen yang berbeda dari dunia dan jangan terseret oleh arus dunia yang menyesatkan!

Kontak Personal

Contac Personal Pengurus PKM Batubara Daya


Ketua                                                 : 0853 97725986
Sekertaris                                           : 0852 98886463
Bendahara                                          : 0853 99878764

Renungan 3



Sumber Solusi

Bilangan 13:1-15

Pertemuan Pemuda sedunia di Jerman beberapa tahun lalu mempercakapkan situasi kekinian dan peran pemuda di dalamnya. Dipertanyakan, di manakah kehadiran pemuda selain menjadi kepanjangan tangan dari sistem Kapitalisme, sekadar menjadi penonton dan penikmat. Mana solusi khas kaum muda?
Musa menyiapkan 12 pengintai –Kaleb, Yosua dan kepala-kepala Israel lainnya. Mereka diberi tugas yang sangat penting, yaitu memberi informasi tentang kondisi dan situasi di tanah Kanaan. Ada peran penting yang diberikan oleh komunitas Israel kepada kaum muda, bahkan peran kepemimpinan umat juga diberikan kepada generasi baru ini. Tugas pengintaian ini adalah ujian pertama bagi anak-anak muda generasi Yosua, “generasi berikut”. Generasi ini akan mewarnai cara berpikir, bersikap, bahkan beriman bangsa Israel.
Youth, dalam berbagai sorotan tentang kehadiran pemuda di gereja, di tengah dunia yang semakin banyak persoalan, dirasakan bahwa banyak pemuda yang meninggalkan idealismenya dan menjadi pragmatis belaka. Banyak yang berharap kaum muda dapat menjadi kelompok pembaru dan memberi solusi khasnya yang kritis dan kreatif.
Menurut kolumnis Time, Joel Stein, yang menulis artikel “Me Generation”, berpikir kritis berarti menjadi solusi, atau bagian dari solusi, atau awal dari solusi. Kita tidak sekadar menjadi generasi penikmat saja dan hanya mengurus diri sendiri saja (Me Generation). Di tengah persoalan, kita ditantang untuk menjadi pemuda yang memberi solusi.

Renungan 1


ANAK MUDA KRISTEN  

Baca:  2 Timotius 2:14-26

"Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni."  2 Timotius 2:22

Dengan siapa kita bergaul akan membentuk kehidupan kita.  "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."  (Amsal 13:20).  Itulah akibatnya jika kita salah dalam memilih teman.  Terlebih-lebih di kota-kota besar fenomena kenakalan anak muda begitu marak terjadi:  pelajar merokok, terlibat tawuran, bolos sekolah, mengkonsumsi narkoba, dugem, bahkan seks bebas.

     Sebagai anak-anak Tuhan kita harus memisahkan diri dari mereka.  "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu."  (Mazmur 119:9).  Kita harus makin giat di dalam Tuhan dengan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah  (baca 
Ibr. 10:25)  supaya pondasi iman kita kuat dan turut terlibat dalam pelayanan pemuda di gereja supaya kita memiliki teman-teman yang saling membangun, menguatkan dan mendorong kita untuk mengasihi Tuhan lebih lagi.  Firman Tuhan adalah perisai yang kuat untuk mempertahankan diri dari serangan iblis dan pengaruhnya.  Alkitab mengingatkan,  "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."  (1 Petrus 5:8).  Iblis tahu benar titik lemah anak muda, karena itu ia berusaha untuk menggoda mereka dengan menawarkan segala kenikmatan supaya mereka terjerumus ke dalam dosa.  Mengapa kaum muda menjadi sasaran Iblis?  Karena kaum muda adalah tiang gereja dan juga masa depan gereja.

     Rasul Paulus meminta Titus untuk menasihati para pemuda supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan terlebih dahulu memberikan teladan hidup  (baca 
Tim 2:6-7)
Mengapa demikian?  Karena orang muda cenderung bersikap kritis dan butuh figur yang bisa ia jadikan panutan.  Memang tidak mudah bertahan di tengah gempuran dunia, apalagi jika kita mengandalkan kekuatan sendiri.  "Latihlah dirimu beribadah...bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci,"  (1 Timotius 4:7b, 13).

Jadilah pemuda Kristen yang berbeda dari dunia dan jangan terseret oleh arus dunia yang menyesatkan!



Beranda

PKM Batubara Daya atau biasa dengan sebutan akrab PKM Lanraki, yang merupakan salah satu organisasi intra gerejawi di Gereja KIBAID Jemaat Batubara Daya.

PKM Lanraki memiliki anggota sebanyak 60 orang yang 80% terdiri dari Mahasiswa yang berkuliah di kota Makassar, dari jumlah anggota itu yang aktif hanya 40%.
PKM Lanraki saat ini dinahkodai oleh Sdr. Aser Bore, beliau merupakan sosok yang luar biasa dan dapat diteladani oleh anggotanya.
Saat ini PKM Lanraki memiliki jadwal ibadah setiap hari minggu malam. Yang di laksanakan di gereja dan dirumah setiap anggotanya. Meskipun anggotanya 80% Mahasiswa yang kos-kosan tetapi dengan pertolongan roh kudus mau menerima pelayanan. Tahun ini sungguh padat jadwal pelayanan yang harus diselesaikannya.
Jika Rekan-rekan datang ke Makassar, berkunjung datanglah bersama kami untuk beribadah dan bersekutu bersama untuk memuji Tuhan.

Daftar PKM


Alpentus  Alpen Kenroari  29 Mei 1995
Aprianus Amping Apri Makale  20 April 1981
Azriel Dua Lembang  Riri  Raha  19 Februari 1993
Bobb Bani Bobi Ujung Pandang 11 Juli 1994
Deby Pebrianti Debi  Ujung Pandang 30 September 1992
Delsi Ronde  Delsi  Tana Toraja 10 Juli 1995
Denny Asrin Deni Pare-pare 15 Maret 1992
Devi Susilva Patulak Susi Ujung Batu  04 Oktober 1995
Elda Dika  Elda Marinding 11 November 1994
Eliaser Paillin Aser Makale 08 Agustus 1982
Evaffras Lipus B Evras Ujung Pandang 26 Agustus 1992
Febbyatri Lipus B Febby Makassar 14 Januari 1994
Ferischa Titin K.L Titin  Pongkalan Bun 9 November 1988
Frans Bore S.P, ST Frans Toraja 23 Oktober 1983
Harbani  Orin  Palopo  01 Januari 1992
Indri Lestari Sakkung  Indri  Pare-pare 10 November 1992
Intan Feby Pratiwi Feby Intan Ujung Pandang 02 Februari 1994
Ivan Masarrang Ivan Ujung Pandang 08 Desember 1995
Jarmes Tambing B Jarmes Lion Tondok Iring 17 Juni 1990
Jerry Paonganan Jeri  Palopo  31 Desember 1993
Jhon Sulo  Jon Kalimantan 30 Desember 1995
Novianty Novi Manado 05 November 1989
Novita Eka Putri Kella Ujung Pandang 25 November 1995
Obaja Talindo Oba Pa'buaran 04 Maret 1988
Oche Appulembang Oche Makale 25 Oktober 1988
Ramatri Rama Padang Sappa 23 Maret 1983
Ricky Kaba Riky   03 Oktober 1989
Rinisal Ge Moling Risa Ujung Pandang 02 Juni 1984
Robert Buntu Robert  Makale 16 Juli 1995
Sarest Maesti P.  Esti  Mulia 23 Juni 1996
Sefanya Moling  Fany Ujung Pandang 19 Agustus 1988
Yeheskiel Rianus R.  Rian Pulau Gebe 23 Maret 1986
Yesida MB  Sida Makale  11 Januari 1990
Yofianti  Yoftin Ternate 26 Januari 1993
Yoshinta Jois Makassar 19 Februari 1998
Yuliani Patulak Ani Mangkutana 25 Juli 1994
Yultriana Palallung Lili Pangkep 30 Juli 1990
Zadrak  Sadrak Tokesan 13 April 1986

Visi dan Misi

Visi Gereja KIBAID 
"Terwujudnya Jemaat Yang Misioner"

Misi 
"Menumbuhkan Pemuda Sebagai Pemuda Yang Takut Akan Tuhan"
(1 Kor 3:7)

Saat Teduh

YESUS: Disiplin Dalam Doa (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Januari 2014

Baca:  Markus 1:35-39

"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana."  Markus 1:35

Para tokoh iman dan orang-orang pilihan yang dipakai Tuhan secara luar biasa yang tercatat di dalam Alkitab, juga para hamba Tuhan yang hidup di zaman sekarang ini adalah orang-orang yang mau membayar harga dalam hidupnya sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang istimewa di mata Tuhan.  Kita perlu berusaha meneladani dan mengikuti jejak hidup mereka seperti yang disampaikan Rasul Paulus,  "Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus."  (1 Korintus 11:1).  Tidak ada maksud menyombongkan diri dan menganggap diri sempurna sehingga ia memerintahkan orang lain untuk mencontoh dan mengikutinya.  Dalam hal ini rasul Paulus ingin menekankan bahwa pribadi yang harus menjadi teladan utama dalam hidup ini adalah Kristus, sebagaimana ia juga menjadikan Kristus sebagai teladan dalam hidupnya.

     Mengikuti, menaati dan meneladani Tuhan Yesus adalah langkah awal untuk menjadi orang Kristen yang berdampak bagi orang lain.  Mengapa kita harus meneladani Tuhan Yesus?  Karena hal yang paling terutama dalam hidup Yesus adalah melakukan kehendak Bapa di sorga, apa pun dan berapa pun harga yang harus dibayar, bahkan sampai mati di kayu salib.  Yesus berkata,  "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."  (Yohanes 4:34).

     Tiada hari terlewatkan begitu saja bagi Yesus tanpa membangun persekutuan dengan Bapa.  Berdoa bagi Yesus adalah langkah awal persiapanNya untuk melakukan kehendak Bapa.  Pagi-pagi benar waktu hari masih gelap, ketika sebagian besar orang memilih untuk bersembunyi di balik selimut tebalnya, Yesus sudah pergi ke luar untuk berdoa.  Banyak orang Kristen, kalaupun bangun pagi-pagi benar, sesegera mungkin mengambil koran, minum kopi, menonton berita terhangat di televisi, atau melakukan aktivitas lain yang jauh dari doa.  Namun bagi Yesus, hal pertama yang Ia lakukan untuk memulai hariNya adalah berdoa dan membangun keintiman dengan Bapa.  Inilah kunci keberhasilan pelayanan Yesus!

Dengan berdoa Yesus beroleh kekuatan dan kesanggupan untuk melakukan semua kehendak Bapa!

Kekasih Allah

Menjadi sama seperti Kristus berarti hidup kita dikuasai dan dimiliki oleh Allah.

Satu hal yang sangat penting untuk dimengerti yaitu bagaimana Tuhan menguasai hidup seseorang dan bagaimana iblis menguasai kehidupan seseorang. Hal ini sama dengan bagaimana seseorang dimiliki oleh Tuhan atau dimiliki oleh iblis. Ini sama dengan apakah seseorang bisa menjadi sama dengan Tuhan atau sama dengan dunia ini. Menjadi sama dengan dunia berarti dikuasai iblis, dimiliki iblis dan memiliki gairahnya. Menjadi sama dengan Tuhan berarti dikuasai dan dimiliki oleh Allah dan mengenakan gairah Anak Allah ( Galatia 2:19-20 ). Inilah yang dimaksud memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Inilah tujuan hidup kekristenan kita. Inilah isi keselamatan.

Apakah seseorang dikuasai dan dimiliki Tuhan atau iblis tergantung apa yang mengisi pikirannya. Yudas mengejar bisikan iblis setelah bertahun-tahun berpola pikir salah yaitu uang sebagai tujuannya. Iblis tidak bisa membisikkan hasrat kepada Petrus untuk menjual Tuhan Yesus, sebab konsep Petrus adalah bahwa Tuhan Yesus akan menjadi Raja di Israel. Petruslah yang dipakai oleh iblis untuk mencegah Tuhan Yesus ke Yerusalem ( Matius 21:21-23 ). Sebaliknya Yudas tidak bisa dipakai iblis mencegah Tuhan Yesus ke Yerusalem, sebab di pikiran Yudas adalah uang, uang dan uang. Ketika Yudas memiliki kematangan untuk sepikiran dengan iblis maka ia bisa mendengar bisikan iblis dan menerimanya ( Yohanes 13:2 ) sampai kemudian ia dikuasai atau dirasuki sepenuhnya ( Yohanes 13:27 ).

Dengan pikiran yang dibangun selama bertahun-tahun oleh kuasa kegelapan dalam diri seseorang maka ia dapat menjadi landasan atau pangkalan iblis meletakkan rencana-rencananya. Sebaliknya kalau seseorang diisi dengan kebenaran Firman Tuhan, maka hatinya bisa menjadi pangkalan atau tempat berpijak Tuhan meletakkan rencana-rencanaNya. Dari hal ini kita menemukan pelajaran berharga, bahwa iblis tidak bisa menguasai pikiran seseorang atau menuangkan sesuatu di dalam pikirannya serta membujuk melakukan sesuatu, kalau pikiran tersebut tidak ada pangkalannya. Pangkalan atau landasan tersebut adalah konsep-konsep atau pengertian-pengertian yang ada di dalam pikirannya dari apa yang diserap dari lingkungannya. Oleh sebab itu betapa pentingnya pendidikan pengajaran Firman sejak dini kepada anak-anak, remaja dan pemuda. Betapa pentingnya pengajaran Firman yang murni yang memperbaharui pikiran setiap hari.

Trima Kasih