Tulisan

SELAMAT DATANG DI BLOG PERSEKUTUAN KAUM MUDA GEREJA KIBAID JEMAAT BATUBARA DAYA

Renungan 3



ANAK MUDA KRISTEN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Mei 2013 -

Baca:  2 Timotius 2:14-26


"
Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni."  2 Timotius 2:22

Dengan siapa kita bergaul akan membentuk kehidupan kita.  "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."  (Amsal 13:20).  Itulah akibatnya jika kita salah dalam memilih teman.  Terlebih-lebih di kota-kota besar fenomena kenakalan anak muda begitu marak terjadi:  pelajar merokok, terlibat tawuran, bolos sekolah, mengkonsumsi narkoba, dugem, bahkan seks bebas.

     Sebagai anak-anak Tuhan kita harus memisahkan diri dari mereka.  "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu."  (Mazmur 119:9).  Kita harus makin giat di dalam Tuhan dengan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah  (baca  Ibrani 10:25)  supaya pondasi iman kita kuat dan turut terlibat dalam pelayanan pemuda di gereja supaya kita memiliki teman-teman yang saling membangun, menguatkan dan mendorong kita untuk mengasihi Tuhan lebih lagi.  Firman Tuhan adalah perisai yang kuat untuk mempertahankan diri dari serangan iblis dan pengaruhnya.  Alkitab mengingatkan,  "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."  (1 Petrus 5:8).  Iblis tahu benar titik lemah anak muda, karena itu ia berusaha untuk menggoda mereka dengan menawarkan segala kenikmatan supaya mereka terjerumus ke dalam dosa.  Mengapa kaum muda menjadi sasaran Iblis?  Karena kaum muda adalah tiang gereja dan juga masa depan gereja.

     Rasul Paulus meminta Titus untuk menasihati para pemuda supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan terlebih dahulu memberikan teladan hidup  (baca  Titus 2:6-7).  Mengapa demikian?  Karena orang muda cenderung bersikap kritis dan butuh figur yang bisa ia jadikan panutan.  Memang tidak mudah bertahan di tengah gempuran dunia, apalagi jika kita mengandalkan kekuatan sendiri.  "Latihlah dirimu beribadah...bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci,"  (1 Timotius 4:7b, 13).

Jadilah pemuda Kristen yang berbeda dari dunia dan jangan terseret oleh arus dunia yang menyesatkan!

Kontak Personal

Contac Personal Pengurus PKM Batubara Daya


Ketua                                                 : 0853 97725986
Sekertaris                                           : 0852 98886463
Bendahara                                          : 0853 99878764

Renungan 3



Sumber Solusi

Bilangan 13:1-15

Pertemuan Pemuda sedunia di Jerman beberapa tahun lalu mempercakapkan situasi kekinian dan peran pemuda di dalamnya. Dipertanyakan, di manakah kehadiran pemuda selain menjadi kepanjangan tangan dari sistem Kapitalisme, sekadar menjadi penonton dan penikmat. Mana solusi khas kaum muda?
Musa menyiapkan 12 pengintai –Kaleb, Yosua dan kepala-kepala Israel lainnya. Mereka diberi tugas yang sangat penting, yaitu memberi informasi tentang kondisi dan situasi di tanah Kanaan. Ada peran penting yang diberikan oleh komunitas Israel kepada kaum muda, bahkan peran kepemimpinan umat juga diberikan kepada generasi baru ini. Tugas pengintaian ini adalah ujian pertama bagi anak-anak muda generasi Yosua, “generasi berikut”. Generasi ini akan mewarnai cara berpikir, bersikap, bahkan beriman bangsa Israel.
Youth, dalam berbagai sorotan tentang kehadiran pemuda di gereja, di tengah dunia yang semakin banyak persoalan, dirasakan bahwa banyak pemuda yang meninggalkan idealismenya dan menjadi pragmatis belaka. Banyak yang berharap kaum muda dapat menjadi kelompok pembaru dan memberi solusi khasnya yang kritis dan kreatif.
Menurut kolumnis Time, Joel Stein, yang menulis artikel “Me Generation”, berpikir kritis berarti menjadi solusi, atau bagian dari solusi, atau awal dari solusi. Kita tidak sekadar menjadi generasi penikmat saja dan hanya mengurus diri sendiri saja (Me Generation). Di tengah persoalan, kita ditantang untuk menjadi pemuda yang memberi solusi.