Menjadi sama seperti Kristus berarti hidup kita dikuasai dan dimiliki oleh Allah.
Satu hal yang sangat penting untuk dimengerti yaitu bagaimana Tuhan
menguasai hidup seseorang dan bagaimana iblis menguasai kehidupan
seseorang. Hal ini sama dengan bagaimana seseorang dimiliki oleh Tuhan
atau dimiliki oleh iblis. Ini sama dengan apakah seseorang bisa menjadi
sama dengan Tuhan atau sama dengan dunia ini. Menjadi sama dengan dunia
berarti dikuasai iblis, dimiliki iblis dan memiliki gairahnya. Menjadi
sama dengan Tuhan berarti dikuasai dan dimiliki oleh Allah dan
mengenakan gairah Anak Allah ( Galatia 2:19-20 ). Inilah yang dimaksud
memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Inilah tujuan hidup kekristenan
kita. Inilah isi keselamatan.
Apakah seseorang dikuasai dan dimiliki Tuhan atau iblis tergantung
apa yang mengisi pikirannya. Yudas mengejar bisikan iblis setelah
bertahun-tahun berpola pikir salah yaitu uang sebagai tujuannya. Iblis
tidak bisa membisikkan hasrat kepada Petrus untuk menjual Tuhan Yesus,
sebab konsep Petrus adalah bahwa Tuhan Yesus akan menjadi Raja di
Israel. Petruslah yang dipakai oleh iblis untuk mencegah Tuhan Yesus ke
Yerusalem ( Matius 21:21-23 ). Sebaliknya Yudas tidak bisa dipakai iblis
mencegah Tuhan Yesus ke Yerusalem, sebab di pikiran Yudas adalah uang,
uang dan uang. Ketika Yudas memiliki kematangan untuk sepikiran dengan
iblis maka ia bisa mendengar bisikan iblis dan menerimanya ( Yohanes
13:2 ) sampai kemudian ia dikuasai atau dirasuki sepenuhnya ( Yohanes
13:27 ).
Dengan pikiran yang dibangun selama bertahun-tahun oleh kuasa
kegelapan dalam diri seseorang maka ia dapat menjadi landasan atau
pangkalan iblis meletakkan rencana-rencananya. Sebaliknya kalau
seseorang diisi dengan kebenaran Firman Tuhan, maka hatinya bisa menjadi
pangkalan atau tempat berpijak Tuhan meletakkan rencana-rencanaNya.
Dari hal ini kita menemukan pelajaran berharga, bahwa iblis tidak bisa
menguasai pikiran seseorang atau menuangkan sesuatu di dalam pikirannya
serta membujuk melakukan sesuatu, kalau pikiran tersebut tidak ada
pangkalannya. Pangkalan atau landasan tersebut adalah konsep-konsep atau
pengertian-pengertian yang ada di dalam pikirannya dari apa yang
diserap dari lingkungannya. Oleh sebab itu betapa pentingnya pendidikan
pengajaran Firman sejak dini kepada anak-anak, remaja dan pemuda. Betapa
pentingnya pengajaran Firman yang murni yang memperbaharui pikiran
setiap hari.
Trima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar